Dengan selisih 22 poin (atau 19 poin bila Man City memenangkan laga pekan ke-28), Liverpool masih jadi tim paling difavoritkan untuk jadi juara Liga Inggris musim ini.
Manchester City sebagai pesaing terdekat pun sudah mengibarkan bendera putih tanda menyerah.
Dan kini, tidak ada lagi hal yang harus dikejar oleh Liverpool di Liga Inggris. Dengan ritme yang standar tanpa memacu kecepatan tinggi, Liverpool diyakini akan tetap mencapai tangga juara.
Predikat elite 'Invincible' sudah tidak mungkin digapai seiring kekalahan di markas Watford. Setelah status 'Invincible' lepas, tidak ada predikat tambahan bergengsi yang bisa dikejar Liverpool.
Liverpool memang masih memiliki peluang mengejar rekor poin milik Manchester City yang ada di angka 100 poin. Namun rekor poin Liga Inggris tidak jadi sebuah hal yang terus dikenang dan diingat.
![]() |
Terbukti, sejauh ini orang lebih sering mengagungkan 'Invincibles' Arsenal dibandingkan rekor poin Manchester City.
Karena itu, Liverpool tak perlu memacu gas terlalu tinggi di Liga Inggris. Liverpool harus mulai menepikan dan melupakan Liga Inggris untuk fokus di dua turnamen lain, Piala FA dan Liga Champions.
Pilihan Liverpool untuk melangkah bisa dilihat pada duel lawan Chelsea di babak kelima alias 16 besar Piala FA.
Chelsea bukan tipe lawan yang bisa dihadapi dengan tim cadangan macam Shrewsbury Town. Liverpool harus menurunkan kekuatan penuh bila berharap bisa melaju ke babak perempat final.
![]() |
Namun perjalanan tidak akan mudah bagi Liverpool. Bila Liverpool masih ngotot di Liga Inggris, 'The Reds' akan menjalani empat laga beruntun dengan intensitas tinggi.
Hal tersebut tentu bakal berdampak buruk pada kebugaran pemain. Situasi makin sulit bila merujuk Atletico bakal menanti mereka pada tanggal 11 Maret.
Dalam tiga laga terakhir, Liverpool menelan dua kekalahan dan satu kemenangan. Satu kemenangan yang dihasilkan didapat lewat skor tipis 3-2 atas West Ham. Kondisi tersebut menunjukkan penurunan performa Liverpool dibandingkan sebelumnya.
Sepertiga akhir kompetisi memang merupakan fase krusial bagi sebuah klub. Perjalanan yang terlihat lancar bisa berubah menjadi petaka hanya dengan sedikit kesalahan.
Kesempatan untuk melakukan itu ada pada laga lawan Bournemouth akhir pekan nanti.
Bila mengacu pola tersebut, Liverpool bisa tampil dengan tim terbaik pada laga lawan Chelsea lalu menyimpan tenaga ketika menghadapi Bournemouth. Simpan tenaga lawan Bournemouth juga berarti mengistirahatkan pemain yang kelelahan usai laga lawan Chelsea sekaligus bersiap menghadapi Atletico.
Dalam waktu sembilan hari ke depan, masa depan Liverpool benar-benar bakal ditentukan. Liverpool bisa melanjutkan mimpi meraih treble atau malah harus melupakan mimpi tersebut lebih cepat.
Piala FA hanya akan memanggungkan satu pertandingan, sedangkan Liverpool bakal bermain di laga hidup-mati dengan kondisi tertinggal 0-1 dalam agregat lawan Atletico. Dalam duel lawan Atletico, Liverpool butuh kemenangan dengan selisih dua gol agar bisa lolos ke babak perempat final.
Momen akhir pekan ini adalah momen paling tepat bila Liverpool memilih ingin melepas dan melupakan laga Liga Inggris untuk sementara.
Musim dengan treble tentu akan jauh dikenang dibandingkan musim hanya dengan rekor poin Liga Inggris. (ptr)
Olahraga - Terbaru - Google Berita
March 03, 2020 at 06:47AM
https://ift.tt/39mkJ9C
Liverpool Harus Lupakan Liga Inggris di Sisa Musim - CNN Indonesia
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Liverpool Harus Lupakan Liga Inggris di Sisa Musim - CNN Indonesia"
Post a Comment