Search

Beberapa Opsi Penyelesaian Premier League 2019/20, Mana yang Terbaik? - Bola.net

Bola.net - Sempat ada harapan bahwa Premier League kembali bergulir pada akhir April mendatang. Namun baru-baru ini, penyelenggara berkata bahwa pentas sepak bola tertinggi di Inggris itu ditunda sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Penundaan ini diakibatkan oleh wabah virus Corona yang sudah mencapai Inggris dan memakan banyak korban jiwa. Salah satu langkah untuk mengurangi tingkat kasusnya adalah dengan tidak membuat masyarakat berkumpul di satu tempat.

Jelas saja kalau Premier League kena dampaknya, sebab pertandingannya selalu menarik puluhan bahkan ratusan ribu orang tiap pekannya. Dan Premier League bukanlah satu-satunya liga yang ditunda keberlagsungannya akibat pandemi Covid-19.

Premier League dihentikan saat sisa pertandingan masih cukup banyak. Lantas, bagaimana sebaiknya musim 2019/20 dari kompetisi tersebut diselesaikan jika pandemi virus Corona telah selesai?

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Opsi yang paling memungkinkan untuk diambil sejauh ini adalah menggelar pertandingan tanpa penonton. Artinya. tidak akan ada banyak kerumunan manusia di satu stadion per pekannya.

Langkah ini sudah pernah diambil oleh kompetisi lain, seperti Serie A dan Liga Champions. Serie A adalah pencetusnya, namun opsi tersebut mendapatkan banyak kritikan karena membahayakan kesehatan pemain.

Benar saja, skuat Inter Milan nyaris ikut terinfeksi virus tersebut karena sempat bertemu dengan Juventus dalam laga tanpa penonton. Sebab bek Juventus, Daniele Rugani, dinyatakan positif beberapa hari setelah laga itu digelar.

Namun jika ingin menggelar pertandingan dalam situasi pandemi seperti ini, bermain tanpa penonton jelas saja menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk diambil. Juga merupakan opsi yang kurang mengenakkan bagi Liverpool.

Seperti yang diketahui, mereka sedang berada di puncak klasemen dan hanya butuh dua kemenangan untuk menjadi juara. Mereka telah menantikan trofi tersebut selama 30 tahun, dan bisa jadi perayaannya takkan melibatkan fans karena situasi ini.

Opsi yang paling memungkinkan adalah dengan mengakhiri kompetisi di musim 2019/20 lebih cepat. Dan klasemen yang sekarang dinyatakan sebagai final.

Jika opsi itu diambil, maka Liverpool secara otomatis menjadi juara Premier League musim ini. Selain itu tim yang menghuni lima besar klasemen akan diberikan jatah tiket bermain di pentas Liga Champions musim depan.

Kok lima? Ya, Manchester City yang berada di peringkat kedua sedang mendapatkan hukuman larangan bermain dalam ajang Liga Champions selama dua tahun. Dan jika banding ditolak, mereka mau tak mau harus merelakan tiketnya ke klub lain.

Kemudian untuk tiga peringkat terbawah Premier League dipastikan bermain di pentas Championship musim depan. Saat ini, tiga posisi terbawah sedang dihuni Norwich, Aston Villa, dan Bournemouth.

Pilihan ini sendiri sudah diambil oleh pentas sepak bola tertinggi di Belgia, Pro League. Club Brugge yang berada di puncak klasemen secara otomatis dinyatakan sebagai juara musim ini.

Ada sedikit ketidakadilan dalam opsi menghentikan musim lebih cepat. Sebab penghuni peringkat keempat, Chelsea, dan peringkat ketujuh, Sheffield United, hanya terpaut lima poin saja.

Selain itu, Norwich yang berada di dasar klasemen juga hanya terpaut enam poin dengan peringkat 16, West Ham United. Mereka bisa memperbaiki posisinya di klasemen dengan memanfaatkan pertandingan yang tersisa.

Jika kompetisi dihentikan, artinya klub-klub tersebut tidak akan memiliki kesempatan untuk itu. Solusinya adalah dengan menggelar laga play-off dalam bentuk turnamen mini.

Metode play-off juga bisa digunakan untuk mempersingkat waktu andai Premier League sedang dikejar-kejar waktu. Apalagi masih ada pentas lain yang harus dipikirkan kejelasannya seperti FA Cup dan Liga Champions.

Klasemen mungkin bisa terlihat seperti adanya. Tapi yang perlu dipikirkan adalah tim yang didegradasi dan dipromosikan. Masalah ini melibatkan urusan finansial dengan gap yang cukup besar.

Klub yang terdegradasi akibat situasi ini bakalan terkena 'pukulan' finansial jika harus terdegradasi. Jelas opsi menghentikan kompetisi lebih cepat akan menjadi hal yang tidak adil buat mereka.

Salah satu solusinya adalah dengan 'menggemukkan' kompetisi. Degradasi bakalan ditiadakan dan tiga besar divisi Championship bisa masuk ke Premier League. Jika demikian, maka Premier League akan memiliki 23 peserta.

Salah satu opsi yang menjadi perdebatan besar di tengah publik adalah meniadakan musim 2019/20. Opsi ini pernah diutarakan oleh salah satu pimpinan West Ham United.

Situasi pandemi virus Corona belum diketahui bakalan berlangsung sampai kapan. Sehingga menggelar sisa laga ataupun turnamen mini untuk play-off pun mungkin bukan opsi yang bijak.

Tidak akan ada tim yang terdegradasi jika opsi ini diambil, dan bisa dikatakan adil bagi semua pihak. Kecuali satu, Liverpool.

Sebagaimana yang diketahui, Liverpool sekarang duduk di puncak klasemen. Dan mereka tidak akan menjadi juara seandainya musim 2019/20 ditiadakan. Perkara inilah yang membuat perdebatan di tengah masyarakat.

Banyak yang mengatakan bahwa Liverpool pantas menjadi juara karena sudah unggul 25 poin atas pesaing paling dekat, Manchester City. Dan hanya membutuhkan enam poin lagi untuk mengangkat trofi bergengsi tersebut.

(Goal International)

Let's block ads! (Why?)



Olahraga - Terbaru - Google Berita
April 04, 2020 at 05:24AM
https://ift.tt/39ItM4i

Beberapa Opsi Penyelesaian Premier League 2019/20, Mana yang Terbaik? - Bola.net
Olahraga - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2UxZr29

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beberapa Opsi Penyelesaian Premier League 2019/20, Mana yang Terbaik? - Bola.net"

Post a Comment

Powered by Blogger.